Kabar Terbaru SKB CPNS: Isu Dihapus Akhirnya Dijawab, Ada Kabar Baik Jokowi Soal Kapan Corona Reda

Kapan perkiraan jadwal SKB CPNS 2019 yang sempat tertunda akan dilaksanakan perlahan terjawab.
Kabar Terbaru SKB CPNS: Isu Dihapus Akhirnya Dijawab, Ada Kabar Baik Jokowi Soal Kapan Corona Reda capture sscn.bkn.go.id JADWAL SKB CPNS - (ilustrasi) Setelah sempat tertunda, kapan jadwal pelaksanaan SKB CPNS 2019 akhirnya mulai terjawab. Sesuai jadwal, SKB CPNS ini harusnya sudah digelar sejalk 2020 lalu
Kapan perkiraan jadwal Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 yang sempat tertunda akan dilaksanakan perlahan terjawab.
Sesuai jadwal, SKB CPNS ini harusnya sudah digelar sejak 25 April 2020 lalu.
Namun karena virus Corona atau covid-19 merebak di Indonesia, pelaksanaan SKB CPNS 2019 ini juga terpaksa ditunda.
Sebelumnya, Badan Kepegawaian Negara (BKN) memastikan bahwa SKB CPNS tetap akan digelar.


Kepastian ini disampaikan BKN untuk menepis adanya isu SKB CPNS akan Dibatalkan atau Ditiadakan dan kelulusan peserta cukup ditentukan dengan ranking SKD saja.
Di media sosial, ada warganet yang menginginkan agar pelaksanaan SKB CPNS 2019 dibatalkan saja.
Terkait hal ini, para warganet beradu argumen mengenai opini bahwa sebaiknya pelaksanaan SKB CPNS 2019 dibatalkan atau tidak.
Adu argumen warganet menyangkut pembatalan SKB CPNS 2019 ini dapat dilihat di laman instagram @bkngoidofficial di bawah ini di kolom komentarnya :


Selain itu, salah satu akun instagram yang aktif mengabarkan informasi seputar CPNS 2019 juga sudah membuka diskusi terkait SKB ditiadakan saja dan langsung diangkat berdasarkan ranking SKD.
Komentar-komentarnya di akun instagram di bawah ini :



Menanggapi hal ini, Plt Kepala Biro Humas BKN, Paryono memastikan bahwa SKB CPNS tetap akan digelar dan tidak ada opsi pembatalan.
"Justru saya yang harus nanya, apa alasan pembatalan? Sekarang kita sudah lalui SKD, tinggal SKB saja,cuma karena kondisi saat ini sedang ada wabah covid-19, sehingga kita tidak mungkin menggelar SKB. Ini hanya ditunda saja pelaksanaannya," kata Paryono lewat pesan whatsappnya.
"Sampai saat ini tidak ada opsi pembatalan SKB CPNS 2019," lanjut Paryono.
Terkait ketersediaan anggaran untuk SKB, Paryono juga memastikan bahwa anggaran itu masih ada dan tersedia.
"Kalau di BKN anggaran masih ada, disiapkan untuk SKB. Saya kira di instansi juga masih ada (tetap ada)," kata Paryono.
Paryono pun berpesan bahwa para peserta CPNS 2019 yang lolos ke tahap SKB tidak perlu khawatir dengan hal tersebut.
"Jangan kuatir, untuk yang sudah lolos untuk SKB, tunggu saja waktunya nanti," kata Paryono.

BKN pastikan jadwal SKB CPNS tergantung kondisi covid-19

Sebelumnya pihak Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyebutkan bahwa kemungkinan tes SKB CPNS adalah pada akhir April 2020 atau awal Mei 2020.
Tapi ternyata jadwal tersebut kemungkinan akan kembali mundur.
Plt Kepala Biro Humas BKN, Paryono, mengungkapkan hal tersebut ketika dihubungi Warta Kota.
"Karena kondisinya, sepertinya belum memungkinkan, kayaknya akan mundur," kata Paryono.
Segalanya amat tergantung dengan kondisi covid-19.
Namun, Paryono memastikan bahwa tidak akan ada opsi pembatalan CPNS 2019.
"Bisa mundur, tapi tidak akan sampai pada opsi pembatalan CPNS," kata Paryono.
Sehingga CPNS 2019 dipastikan akan terus berlanjut, hanya saja jadwalnya akan mengalami pemunduran lagi dari jadwal yang sebelumnya dijanjikan.

Soal kapan Corona berakhir, ada kabar baik dari Presiden Jokowi
Meskipun tidak berhubungan secara langsung, setidaknya, apa yang disampaikan Presiden Jokowi ini bisa menjadi gambaran kapan SKB CPNS diperkirakan bisa dilaksanakan.
Presiden Jokowi akhirnya mengungkap perkiraan kapan virus Corona atau covid-19 hilang dari Indonesia dan situasi kembali normal.
Presiden Jokowi optimis penyebaran virus Corona di Indonesia sudah mulai landai bulan Juli 2020.
Jokowi memperkirakan, Puncak pandemi covid-19 akan terjadi bulan Mei 2020.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat diwawancara oleh Najwa Shihab dalam tayangan Mata Najwa Jokowi Diuji Pandemi, Rabu (22/4/2020).
Najwa Shihab mendapat kesempatan untuk wawancara Presiden Jokowi secara eksklusif di Istana Merdeka pada Selasa (21/4/2020).
Najwa Shihab menanyakan kapan Indonesia bisa kembali normal.
"kapan bapak lihat Indonesia akan bisa kembali normal pak ?
apakah sudah ada skenario yang disiapkan, prediksi kapan kita bisa kembali normal dan apa yang perlu kita lakukan untuk memastikan itu terjadi lebih cepat ," tanya Najwa Shihab ke Jokowi.
Jokowi mengatakan setiap harinya ia menerima hitungan soal Puncak pandemi covid-19.
Hitungan yang diterima Jokowi berbeda-beda.
"Mba Nana, setiap hari masuk ke saya hitungan kapan Puncaknya dan kapan akan turun, dengan hitungan model hitungan matematis yang berbeda,
ada yang menyampaikan disitu minggu kedua April sudah Puncak, kemudian akan turun, ada yang meyampaikan minggu terakhir April, ada yang mengatakan awal Mei, ada yang mengatakan pertengah Mei, ada yang mengatakan akhir Mei, ada yang mengatakan Juni, berbeda semua, " kata Jokowi.
Jokowi menekankan virus Corona ini merupakan hal yang baru.
Sehingga perhitungannya pun bisa dilakukan dengan cara yang berbeda-beda.
"sekali lagi virus Corona ini barang baru, covid ini barang baru yang hitungannya menurut saya bisa dihitung dengan cara berbeda dengan hasil berbeda," kata Jokowi.
Meski demikian, Presiden Jokowi optimis pada bulan Juli 2020 nanti, penyebaran virus Corona di Indonesia akan menurun.
" kalau ditanya ke saya, saya ingin optimis Juli sudah masuk pada posisi ringan,
sehingga Puncaknya kita harapkan bulan Mei, kemudian turun landay," kata Jokowi.
Namun harapan tersebut, kata Jokowi, hanya bisa tercapai bila masyarakat bisa disiplin mengikuti anjuran pemerintah.
" tetap dengan catatan masyarakat memiliki kedisiplinan yang kuat, itu, kuncinya disitu," kata Jokowi.
Jokowi kembali mengimbau agar masyarakat Indonesia mematuhi anjuran yang telah diberikan oleh Pemerintah.
Mulai dari cuci tangan, menggunakan masker hingga menjauhi kerumunan.
"disiplin yang kuat, kalau berulang saya sampaikan, cuci tangan, pakai masker, jaga jarak dalam berinteraksi dan berhubuhngan serta jauhi kerumumnan, ini penting, dengan disiplin yang kuat tadi yang kita ingin insallah bisa kita lalui pandemi ini," kata Jokowi.
Melansir Kompas.com, Prediksi periode Puncak pandemi virus Corona di Indonesia disebutkan akan dimulai pada awal Mei dan berakhir sekitar awal Juni.
Keterangan ini disampaikan oleh Ketua Tim Pakar Gugus Percepatan Penanganan covid-19 di Indonesia Wiku Adisasmito dalam konferensi pers pada 16 April lalu melalui akun Youtube Sekretariat Presiden.
Prediksi ini dikumpulkan dari penelitian yang dilakukan oleh berbagai pihak.
"Kami telah mereview dan mengombinasikan seluruh prediksi, Puncak pandemi akan dimulai pada awal Mei dan berakhir sekitar awal Juni," tutur Wiku.
Adapun jumlah kumulatif kasus pada awal periode Puncak yakni Mei diperkirakan sekitar 95.000 kasus.
Sedangkan pada Juni dan Juli, kasus kumulatif yang dikonfirmasi diperkirakan berjumlah sekitar 106.000 kasus.
"Namun, angka proyeksi tersebut bukan angka rigid. Kami melakukan upaya kolektif untuk memastikan prediksi tetaplah prediksi dan angka nyata akan menjadi lebih rendah dari prediksi tersebut," tambah Wiku.
Selengkapnya bisa dilihat di video ini:



Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Update Pelaksanaan SKB CPNS 2019, Ini yang Akan Dilakukan Panselnas Usai Covid-19 Mereda dan  di trbnbgr dengan judul Jokowi Optimis Puncak Pandemi covid-19 di Indonesia Bukan April, 3 Bulan Lagi Baru Landai