Ilustrasi PNS. Foto: Ist/Net
Sebanyak 231 peserta dari 560 peserta yang mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkup pemerintah Kota Banjar, Jawa Barat tahun 2019 dinyatakan lolos oleh Panselnas CPNS tahun 2019.
Mereka dinyatakan lolos setelah mengikuti tes seleksi komptensi bidang (SKB) yang berlangsung di Tasikmalaya pada bulan September-Oktober 2020 lalu. Menurut, Kepala Bidang Kepegawaian Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kota Banjar Nenta, dari 231 peserta yang lulus seleksi tersebut formasi yang paling banyak terisi itu formasi pendidikan, kemudian kesehatan dan teknis.
“Kemarin tanggal 30 Oktober sudah kami umumkan. Paling banyak terisi formasi dari pendidikan,” ujar Nenta kepada HR Online, Senin (2/11/2020). Saat ini lanjut Nenta, para peserta yang tidak lulus masih mempunyai waktu masa sanggah terhadap hasil integrasi SKD-SKB melalui situs SSCN. Waktu sanggah selama tiga hari setelah pengumuman kelulusan yaitu tanggal 31-2 Oktober.
Apabila sampai batas waktu tiga hari tersebut tidak terdapat sanggahan, maka hasil seleksi CPNS sudah final dan tidak bisa diganggu gugat. “Sampai hari kemarin untuk masa sanggah tidak ada yang melakukan pendaftaran,” terang Nenta.
Lebih lanjut ia mengatakan, setelah tahapan ini selesai peserta diminta untuk melengkapi pemberkasan secara digital melalui akun masing-masing peserta. Batas waktu unggahan paling lambat tanggal 15 November 2020 ini.
Kemudian, hanya peserta yang memenuhi seluruh persyaratan administrasi pemberkasan yang dapat diusulkan untuk diproses penetapan Nomor Induk Kepegawaian (NIP). Peserta yang persyaratan administrasinya lengkap juga akan memperoleh Surat Keputusan tentang pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri.
“Kami akan melakukan pengarahan kelengkapan dokumen bagi para peserta yang lulus dalam waktu dekat ini,” katanya.
Sebelumnya, pada seleksi CPNS tahun 2019 Pemerintah Kota Banjar mendapat alokasi sebanyak 250 formasi dari pemerintah pusat.
Adapun rincian formasi yang diterima oleh Pemkot Banjar tersebut, sebanyak 92 alokasi untuk tenaga pendidikan. Selanjutnya 78 alokasi tenaga kesehatan, dan sisanya 80 alokasi formasi untuk tenaga teknis. (Muhlisin/R7/HR-Online)
Editor: Ndu