Asa merupakan lulusan jurusan Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Dilansir dari situs resmi Kementerian ESDM, dirinya mampu meraih nilai SKD tertinggi dengan skor 492.
Pada tes wawasan kebangsaan (TWK), Asa mendapat nilai 125. Untuk tes intelegensi umum 165 dan tes karakteristik pribadi (TKP) 202.
"Rasanya bersyukur banget. Bisa lolos SKD saja itu sudah senang, apalagi ternyata dapat nilai tertinggi. Padahal doanya sebatas lolos saja, bersyukur dikasih bonus nilai tertinggi," ujar Asa setelah tes di kantor BKN II Surabaya, seperti dikutip dari situs Kementerian ESDM pada Selasa (12/10/2021).
Asa telah mempersiapkan diri untuk menghadapi tes SKD sejak bulan Maret lalu. "Saya mulai belajar sekitar bulan Maret lalu, sebelum ada pengumuman CPNS. Saya mulai buka lagi catatan materi belajar tes CPNS di tahun kemarin. Kemudian, mulai ikut tryout online di bulan April," kisahnya.
Ia mengaku, strategi yang diterapkannya adalah membagi waktu untuk belajar dan bekerja, termasuk ketika akhir pekan. "Baru intens pas di bulan Agustus, setelah tanggal tes diumumkan. Sejak itu mulai menghabiskan waktu buat belajar atau sekadar baca, entah di malam setelah pekerjaan selesai atau pagi sebelum mulai kerja. Tiga minggu sebelum ujian apalagi, akhir pekan belajar total," jelasnya.
Sesuai dengan jurusannya, pria kelahiran Surabaya ini memilih formasi dosen Kimia di Politeknik Energi Mineral Akamigas Cepu. Asa menyatakan, "Saya memang suka ngomong di depan umum, senang mengajar juga. Apalagi pernah tertarik sama dosen saat pembahasan mineral."
Asa berharap agar seluruh tes yang perlu dilalui selama rekrutmen CASN dapat dilaluinya dengan lancer hingga pengumuman akhir.
Pelaksanaan SKD Kementerian ESDM sendiri masih menyisakan 6 lokasi, yakni Denpasar, Sumatra Barat, Palembang, Lampung, Medan, dan Jawa Barat. Setelah tahapan SKD selesai, akan dilanjutkan dengan seleksi kompetensi bidang (SKB). Peserta yang lolos passing grade nantinya akan diurutkan di masing-masing formasi dan tiga orang terbaik bisa mengikuti SKB.
(nah/pal) detik