Foto: Detik Foto/ Rengga Sancaya Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) memastikan formasi guru dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) akan tetap ada. Namun, untuk tahun ini tidak dibuka.
Plt. Asdep Perencanaan dan Pengadaan SDM Aparatur Kemenpan RB, Katmoko Ari Sambodo mengatakan, untuk tahun ini seleksi untuk guru dibuka melalui skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Pengadaan guru dengan skema CPNS tetap diperlukan untuk menjamin keberlanjutan program peningkatan kualitas pendidikan yang hanya dilakukan dalam jangka panjang," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Senin (18/1/2021).
Menurutnya, meski beda skema, namun status serta gaji dan tunjangan yang diterima setara dengan PNS. Selain itu, perekrutan skema PPPK dilakukan pemerintah sebagai rencana jangka pendek dalam menyelesaikan kekurangan tenaga guru yang selama ini diisi oleh tenaga honorer.
Selain itu, juga memberikan kesempatan bagi guru honorer yang berusia di atas 35 tahun untuk mendapatkan kepastian status kepegawaiannya. Sebab, melalui PPPK usia di atas 35 tahun masih bisa mendaftar, sedangkan untuk CPNS maksimal usia mengikuti seleksi adalah 35 tahun.
"Rencana ini sudah dikaji sejak awal tahun 2020 bersama dengan Kemendikbud, Kementerian Keuangan, Kemendagri dan BKN," jelasnya.
Ia melanjutkan, seleksi melalui PPPK ini juga untuk mencari profesional yang saat ini dibutuhkan. Misalnya, saat membutuhkan guru besar untuk universitas maka melalui jalur PPPK bisa langsung direkrut, sedangkan melalui CPNS harus melalui dosen biasa dulu saat diterima dan bertahap naik menjadi guru besar.
Ini lah yang membuat pemerintah tahun ini membuka jalur PPPK yang memang sesuai dengan formasi yang dibutuhkan. Maka ia memastikan nantinya seleksi CPNS untuk guru akan tetap ada.
"Kami menyadari akan peran strategis guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Karena itu dalam perencanaan kebutuhan dan pengadaan guru kami selalu berkoordinasi dengan Kemendikbud," tegasnya.