Guru lulus passing grade tanpa formasi PPPK 2021/2022 melakukan aksi damai di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Rabu (12/7).
Aksi yang dikomandoi forum Guru Lulus Passing Grade Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (GLPGPPPK) ini membawa hasil positif.
Menurut Ciung Wanara, pengurus pusat GLPGPPPK, aksi damai tidak berlangsung lama karena pejabat Kemendikbudristek langsung merespons.
Puluhan guru lulus PG yang berstatus prioritas satu (P1) pun bisa lebih tenang karena ada perkembangan menggembirakan.
"Alhamdulillah, ada kemajuan. Kami akhirnya mendapatkan informasi yang cukup melegakan P1 PKWU (Prakarya dan Kewirausahaan)," kata Ciung Wanara kepada JPNN.com, Rabu (12/7).
Dari pertemuan GLPGPPPK dengan pejabat Kemendikbudristek, ada enam informasi penting, yaitu:
1. Pengusulan kuota ke Panselnas akan dibuka kembali selama tiga hari ke depan.
2. Terkait krisis kepercayaan yang terjadi di daerah, diimbau agar sekda setempat segera mengomunikasikan via telepon dengan Koordinator Pokja Perencanaan dan Efektivitas Kelembagaan, Sekretaris Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Andhika Ganendra.
Bisa juga kepala daerah langsung menelepon Dirjen GTK Kemendikbudristek Nunuk Suryani.
3. Mendikbudristek Nadiem Makarim beserta staf terus berupaya untuk merealisasikan pernyataannya di peringatan HUT PGRI dan Hari Guru Nasional tahun 2022 di Semarang.
Salah satu janjinya adalah melengkapi formasi PPPK jika usulan pemda tidak maksimal.
4. Setelah rapat koordinasi (rakor) terakhir telah terjadi penambahan kuota sebesar 25 ribu lebih untuk P1.
5. Dari 62 ribuan P1 saat ini sudah terpenuhi hampir 50 ribuan formasi PPPK 2023.
6. P1 PKWU akan disebar sesuai mata pelajaran (mapel) ijazahnya. (esy/jpnn)