Pelaksanaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) kini tidak lagi menggunakan cara manual dengan Lembar Jawaban Komputer (LJK), melainkan Computer Assisted Test (CAT) BKN.
“#SobatBKN, kita kilas balik pelaksanaan rekrutmen CPNS sebelum menggunakan CAT BKN. Sebelumnya, rekrutmen dilaksanakan secara konvensional dengan menggunakan LJK. #BKNsikatKecurangan,” tulis akun Instagram resmi @bkngoidofficial, dilansir pada Minggu (28/11/2021).
Informasi menyebut sistem seleksi Aparatur Sipil Negara (ASN) telah berganti dari yang dahulu diisi LJK dengan memakai pensil. Saat ini, melalui CAT BKN dalam proses pengerjaannya.
Meskipun setiap sistem yang diterapkan ada saja celah kelemahan, namun ASN telah menyiapkan antisipasi. Bahkan, Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengungkap ada sekitar 225 peserta dinyatakan didiskualifikasi karena melakukan tindak kecurangan.
“Seiring dengan berjalannya waktu sistem seleksi ASN semakin maju, dulu LJK diisi dengan pensil di tangan sekarang full online melalui CAT BKN telah dilakukan. BKN telah antisipasi dan lakukan investigasi hingga 225 peserta terdiskualifikasi,” katanya.
Tak hanya itu, Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) yang sedang berlangsung ini juga dilakukan sejumlah usaha antisipasi agar terhindar dari kecurangan yang marak terjadi.
“Begitu pula dengan SKB yang tengah berjalan tak lepas dengan upaya mitigasi dari tindak dari tindak kecurangan,” ujarnya.
Perlu dipahami, langkah pergantian ini dinilai efektif karena tidak memerlukan waktu yang lama dalam pelaksanaan rekrutmen sehingga dapat menghemat waktu penyelenggaraan ujian.
Selain itu, perubahan dari metode LJK ke CAT BKN justru memudahkan pihak pemerintah demi menjaga mutu dan peningkatan kualitas seleksi yang lebih baik ke depannya.
“Dengan berubahnya pola rekrutmen dari konvensional ke CAT BKN, menjadi jalan terang Pemerintah dalam meningkatkan kualitas rekrutmen CPNS yang prosesnya lebih akuntabel, objektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. #BKNsikatKecurangan,” jelasnya.
Pasalnya, proses ujian dengan CAT BKN juga bisa dipantau oleh semua pihak. Pergerakan nilai peserta dari awal sampai dengan selesai pun, dapat diikuti dan jawaban peserta dapat dilacak.
Sehingga, kasus kecurangan nilai dapat dicegah karena nilai yang masuk diolah oleh sistem dan terinput secara otomatis tanpa melalui perantara lainnya.
“Jadi, masih yakin hasil bisa dimemanipulasi? Nilai peserta akan masuk dan otomatis tercatat sistem kok. Jika ada yang coba-coba, pasti ketahuan,” tambahnya.
Tak dapat dihindari pada rekrutmen CPNS, tetap dilakukannya antisipasi berupa mitigasi untuk penguatan sistem dari CAT BKN.
Adapun, mitigasi BKN Panselnas antisipasi kecurangan yang dilakukan antara lain penguatan keamanan sistem dan teknologi CAT BKN, evaluasi dan penguatan SOP, penguatan Pakta Integritas SDM petugas pelaksana CAT BKN, koordinasi dan kolaborasi dengan BSSN dan BPPT untuk kesiapan pengamanan SKB.
Kemudian, penegakan hukum berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku serta pengetahuan dalam penentuan Tilok dengan memaksimalkan Tilok Kantor BKN.
“Dalam setiap penyelenggaraan rekrutmen CPNS, ada saja gangguan. Untuk antisipasinya, kita melakukan mitigasi. Salah satunya dengan cara memperkuat keamanan sistem dan teknologi CAT BKN,” ungkapnya.Okz